Pelit atau melawan korupsi ?


Memang benar,praktek korupsi udah meluas dan dijadikan hal yang biasa bagi masyarakat.Tidak ada cermin malu,semua dihalalkan demi memenuhi nafsu sesaat. Mulai dari orang kecil,orang besar dan korupsi dalam jumlah besar,maupun kecil semua sudah tidak ada batasan lagi.Wajar saja berita-berita di media eletronik,Koran,semua memuat cerita para koruptor.
Rasa bersalah dan penyesalan tak lagi bersarang di hati para koruptor,justru kebanggaan yang terlihat di wajah para koruptor yang termuat media.
Bagaimana tidak,hukum di Indonesia terlalu lemah dan fleksibel .Tidak ada sanksi tegas yang memuat jera para koruptor.
Bahkan sekarang banyaknya pembela-pembela hukum yang bekerja untuk membantu meringankan atau yang lebih kejam nya membantu meloloskan yang salah menjadi benar.
Praktek korupsi sering kita jumpai di kegiatan sehari-hari.Mungkin kita tidak sadar akan hal tersebut.
Kita ambil contoh saja,Berawal dari membeli sedikit cemilan di salah satu swalayan.Saya membeli dengan total pembelian Rp.9.700,- ,dan saya membayar dengan uang Rp.50.000,-.Harusnya menerima kembali Rp.40.300, ,namun yang saya dari dari seorang kasir hanya Rp.40.000 tanpa diberi nota pembelian.
Jelas saya menanyakan kembali atas total pembelian tersebut.Dan akhirnya kasir memberikan 300 perak tersebut beserta nota pembeliannya.Bagaimana menurut anda Korupsi kah ?atau pelit kah ?
Iya,memang ini masalah sepele dan kalau dilihat hanya dalam jumlah yang relatif kecil.Tapi inti dari hal ini melatih diri agar teliti terhadap keuangan.dan merupakan upaya melawan penyelewengan.Coba bayangin,kalo 300 perak itu di kalikan konsumen yang keluar masuk swalayan setiap harinya.Banyak bukan.Kalau tindakan tersebut dibiarkan artinya kita juga membiarkan kasir berkorupsi terhadapa perusahaanya dan para konsumennya..
Memang semua itu tidak bisa disalahkan praktek yang seperti itu udah hal yang biasa dan umum.Banyak praktek-praktek yang lebih mengenaskan yang terpampang di negeri ini.
Pantas saja negara ini hanya akan dan selalu menjadi negara yang berkembang.Tidak akan pernah maju jika praktek ini tidak ditegaskan.

0 komentar:

Posting Komentar